Rahmat Tuhan datang di purnama ini, Ramadhan yang suci.
Aku merasa bersalah pada Tuhan, sudah berturut-turut aku merusak ramadhan saat itu. Aku tidak pernah baik bahkan suci untuk melakukan semua itu. Yang jelas aku hanya ingin sedikit lebih jujur pada diri sendiri bahwa sebenarnya sudah saatnya untuk mendewasakan diri. Belajar lebih jujur untuk diri sendiri, tidak munafik untuk melakukannya.
Sudah datang kali ini,
Di bulan sabit awal yang baik
Ada pengagumnya ternyata
Aku mencintai pengagum sabit itu
Memulai Ramadhan dengan suasana berbeda tentu saja itu pilu, dimulai dengan harus memulai hidup yang lebih bersih dan disiplin. Meskipun itu memang untuk kebaikan bersama. Tapi tetap saja kadang merasa malas untuk melakukannya. Ditambah lagi dengan kesibukan yang membuat so sibuk, merasa aku adalah makhluk paling sibuk di Bumi. Sibuk bekerja, sibuk menjadi sedikit baik, sibuk juga mengingatmu. Tentu saja.
Berbeda tidak harus tentang sedih, kali ini aku hanya ingin sedikit menyampaikan keindahan di purnama ini. Kalau ditulis semua, butuh pena yang banyak dan tangan yang terampil untuk itu. Karena kalian harus percaya, sulit menggambarkan kebahagiaan yang sebenar-benarnya. Dan itu sedang datang padaku kali ini.
Pekerjaan memang membuat lelah
Takjil pun ingin terasa mewah
Untuk senyum itu yang memerah
Biar saja aku dibilang serakah
Tidak aku tulis juga terlalu religi karena aku juga tidak pandai menjadi seorang yang beragama. Itu sudah jelas. Aku hanya sebagai hamba yang sama, katanya di bulan suci semua mimpi bisa terwujud. Harapan aku juga begitu, sebaik-baiknya manusia yang ingin mewujudkan mimpinya.
Setelah idul fitri, semuanya kembali dari awal. Orang-orang memulai kembali aktifitasnya, memulai kembali amalnya, dan memulai lagi mimpinya. Semoga semuanya baik-baik saja, begitu pun dengan kamu.
Kalau ada orang bilang, "jangan mimpi ketinggian"
Merekalah orangnya
Orang yang tak mampu bermimpi dan menjadi pemimpi yang baik.
Menurutku, bermimpi lah yang jauh
Jangan kalah sama orang yang tidur
Mereka saja bisa menciptakan mimpinya sendiri
Komentar
Posting Komentar