Langsung ke konten utama

Februari, bulan kedelapan


Hidup adalah beberapa fase dimana kita bisa berjalan dan melangkah di sepanjang perjalanannya, hidup adalah sesuatu hal yang kita tidak bisa melakukanya menjadi bisa, melakukan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Menikmati setiap suguhan yang dianugerahkan, menjadi sebuah tantangan dan kebanggaan.
Ketika merasa penat dengan segala sesuatu yang menurutmu ribet, kau hanya perlu menghadapinya dan selesai, kau tidak perlu berpikir sebab itu malah bisa menambah keribetanmu. Saat kau masuk dalam kegelapan, kau hanya perlu melakukan apa yang bisa kamu lakukan, jangan memohon mohon penerangan pada orang yang dia sendiripun butuh penerangan, itu percuma dan buang-buang waktu.

The dark is Art

Dan bahkan menurutku, aku lebih suka gelap dan hitam. Dia tidak pernah munafik, dia selalu menerima warna lain dan tidak pernah ikut campur pada mereka. Dan gelap, gelap tidak pernah memintaku untuk membuatnya terang, dia hanya menginginkanku untuk tetap melihat kenyataannya kalau sebenarnya di Bumi ini jika tanpa lampu dan matahari, itu gelap.

Menjadi kamu menurut versi kamu sendiri
Jangan menjadi kamu yang sudah diminta dia
Percayalah, itu menjijikan

Melakukan apa yang membuatku senang, itu benar-benar membuatku sehat walafiat sampai sekarang. Aku seperti bercermin dan ingin menunjukannya pada Bumi bahwa inilah aku, ini diriku. Bumi ini mempunyai aku, aku yang bisa membuat Bumi ini tidak merasa tua dan sepi. Aku yang bisa membuat banyak warna di Bumi ini selain hijaunya pohon, birunya langit, coklatnya tanah. Aku bisa lebih dari itu, aku bisa memberikan warna apapun, bahkan selain dari abu-abu dan jingga. Setelah beberapa hal yang kulewati, kali ini aku benar-benar merasa sehat dan aku harus melakukannya.
Sudah hari ini saja, tidak pernah menyangka aku bisa melakukannya sampai pada hari ini. Aku tidak pernah berpikir kalau hari ini itu akan benar-benar ada, aku dengan versi terbaikku, aku dengan ketidakmunafikanku, aku dengan kesederhanaan. Aku yang tidak pernah memaksa untuk menjadi orang lain, aku yang tidak pernah ada di benak orang lain.

Aku ingin mencintaimu dengan gratis
Itu membuatku fokus padamu
Tidak pernah ribet sama utang dan cicilan
Tidak juga dengan cibiran

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mei, bulan kesebelas

Rahmat Tuhan datang di purnama ini, Ramadhan yang suci. Aku merasa bersalah pada Tuhan, sudah berturut-turut aku merusak ramadhan saat itu. Aku tidak pernah baik bahkan suci untuk melakukan semua itu. Yang jelas aku hanya ingin sedikit lebih jujur pada diri sendiri bahwa sebenarnya sudah saatnya untuk mendewasakan diri. Belajar lebih jujur untuk diri sendiri, tidak munafik untuk melakukannya. Sudah datang kali ini, Di bulan sabit awal yang baik Ada pengagumnya ternyata Aku mencintai pengagum sabit itu Memulai Ramadhan dengan suasana berbeda tentu saja itu pilu, dimulai dengan harus memulai hidup yang lebih bersih dan disiplin. Meskipun itu memang untuk kebaikan bersama. Tapi tetap saja kadang merasa malas untuk melakukannya. Ditambah lagi dengan kesibukan yang membuat so sibuk, merasa aku adalah makhluk paling sibuk di Bumi. Sibuk bekerja, sibuk menjadi sedikit baik, sibuk juga mengingatmu. Tentu saja. Berbeda tidak harus tentang sedih, kali ini aku hanya ingin sedikit menyamp...

Maret, bulan kesembilan

Demikian pula dengan rencana, aku tidak pernah menyangka Maretku akan sebahagia ini. Sangat diluar dugaan ketika aku berani untuk memulai kembali, rencana memang hebat. Tidak ada yang tahu akhirnya seperti apa, tapi kita benar-benar diharuskan untuk menerima. Bingung sepertinya jika harus digambarkan kebagiaan yang sedang terjadi saat ini, dimana disisi lain banyak korban yang berjatuhan di purnama ini. Dengan wabah yang tidak dipersilahkan datang, malah memaksa masuk untuk ikut campur dalam kebahagiaanku. Mengapa tidak dibunuh saja orang-orang seperti mereka yang bawa-bawa penyakit, kenapa harus diobati yang bahkan mereka saja tidak peduli pada kesehatan dan kebahagiaan kita. Tapi tidak dengan dia yang sudah diciptakan satu paket dengan Humanitarianisme nya, aku menghargai itu bahkan aku mulai peduli dan senang. Aku selalu ingin tahu apa saja kegiatan yang dia lakukan untuk melakukan kepedulian pada orang lain yang bahkan dia sendiri tidak mengenalnya, aku selalu ingin mende...

April, bulan kesepuluh

Pernah berjanji pada satu hati? Pada satu nama? Kepada orang yang telah mempercayai kita seutuhnya. Bukan hanya sekedar ucapan atau bahkan sebuah tekad sementara. Tapi menurutku, adalah sebuah tanggung jawab besar yang harus digenggam kemana pun pejanji itu bertepi. Aku pernah sekuat itu menyampaikan janji, janji yang kukira harus dipenuhi meskipun melapuk dengan waktu. Mengikrarkan sebuah ikatan yang dibangun atas nama kita. Apa yang terjadi ketika aku si pejanji tidak memenuhi janji nya, tapi masih ingin berusaha untuk mewujudkannya? Kemudian si pemakan janji sudah kenyang begitu saja, atau bahkan ingin memakan janji orang lain? Sebegitu jatuhnya seorang pejanji yang merasa tidak bertanggung jawab atas semua mimpi yang dia taruh kepadanya, sebuah mimpi yang pernah mengikat sepasang manusia. Pemimpi yang mempunyai tujuan yang sama, titik akhir yang serupa, dan harapan yang selaras. Kemudian menghilang. Kupikir itu semua salahku Ternyata semua manusia memang salah Ketika sudah...