Langsung ke konten utama

April, bulan kesepuluh

Pernah berjanji pada satu hati? Pada satu nama? Kepada orang yang telah mempercayai kita seutuhnya. Bukan hanya sekedar ucapan atau bahkan sebuah tekad sementara. Tapi menurutku, adalah sebuah tanggung jawab besar yang harus digenggam kemana pun pejanji itu bertepi.
Aku pernah sekuat itu menyampaikan janji, janji yang kukira harus dipenuhi meskipun melapuk dengan waktu. Mengikrarkan sebuah ikatan yang dibangun atas nama kita. Apa yang terjadi ketika aku si pejanji tidak memenuhi janji nya, tapi masih ingin berusaha untuk mewujudkannya? Kemudian si pemakan janji sudah kenyang begitu saja, atau bahkan ingin memakan janji orang lain?
Sebegitu jatuhnya seorang pejanji yang merasa tidak bertanggung jawab atas semua mimpi yang dia taruh kepadanya, sebuah mimpi yang pernah mengikat sepasang manusia. Pemimpi yang mempunyai tujuan yang sama, titik akhir yang serupa, dan harapan yang selaras. Kemudian menghilang.
Kupikir itu semua salahku
Ternyata semua manusia memang salah
Ketika sudah menjadi orang lain
Tidak semua orang bisa mengatakan janji, tidak sembarang orang juga yang bisa menerima janji. Janji berasal dari orang yang tulus dan untuk orang yang tepat. Harus bekerja sama untuk mewujudkannya, tidak salah satu pihak saja yang berusaha.
Itulah kenangan, kenangan yang bukan untuk menjadi kenangan. Seharusnya itu semua tidak pernah terjadi, kita harus lebih berhati-hati. Aku atau kita yang pernah ada pada dimensi itu, sebaiknya jangan pernah lagi datang pada keadaannya. Keadaan yang membuat kita jatuh, membuat kita rapuh, membuat apa yang telah dibangun pelan-pelan secara perlahan, runtuh. Begitu saja.
Dan kali ini, aku tidak berniat untuk mengulang atas semua yang telah terjadi. Aku tidak mengutarakan keinginan yang sekiranya sulit untuk dijangkau. Aku juga tidak bermuluk-muluk untuk berkata bahwa aku baik-baik saja.
Kepadanya kukatakan bahwa, saat ini aku senang dengannya.
Tidak tahu sampai kapan, kita lihat saja bagaimana waktu mengutarakannya.
Yang orang lain bicarakan disini adalah tempat singgah
Saat ini
Aku hanya ingin menetap
Tidak tahu sampai kapan, aku tidak peduli.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mei, bulan kesebelas

Rahmat Tuhan datang di purnama ini, Ramadhan yang suci. Aku merasa bersalah pada Tuhan, sudah berturut-turut aku merusak ramadhan saat itu. Aku tidak pernah baik bahkan suci untuk melakukan semua itu. Yang jelas aku hanya ingin sedikit lebih jujur pada diri sendiri bahwa sebenarnya sudah saatnya untuk mendewasakan diri. Belajar lebih jujur untuk diri sendiri, tidak munafik untuk melakukannya. Sudah datang kali ini, Di bulan sabit awal yang baik Ada pengagumnya ternyata Aku mencintai pengagum sabit itu Memulai Ramadhan dengan suasana berbeda tentu saja itu pilu, dimulai dengan harus memulai hidup yang lebih bersih dan disiplin. Meskipun itu memang untuk kebaikan bersama. Tapi tetap saja kadang merasa malas untuk melakukannya. Ditambah lagi dengan kesibukan yang membuat so sibuk, merasa aku adalah makhluk paling sibuk di Bumi. Sibuk bekerja, sibuk menjadi sedikit baik, sibuk juga mengingatmu. Tentu saja. Berbeda tidak harus tentang sedih, kali ini aku hanya ingin sedikit menyamp...

Maret, bulan kesembilan

Demikian pula dengan rencana, aku tidak pernah menyangka Maretku akan sebahagia ini. Sangat diluar dugaan ketika aku berani untuk memulai kembali, rencana memang hebat. Tidak ada yang tahu akhirnya seperti apa, tapi kita benar-benar diharuskan untuk menerima. Bingung sepertinya jika harus digambarkan kebagiaan yang sedang terjadi saat ini, dimana disisi lain banyak korban yang berjatuhan di purnama ini. Dengan wabah yang tidak dipersilahkan datang, malah memaksa masuk untuk ikut campur dalam kebahagiaanku. Mengapa tidak dibunuh saja orang-orang seperti mereka yang bawa-bawa penyakit, kenapa harus diobati yang bahkan mereka saja tidak peduli pada kesehatan dan kebahagiaan kita. Tapi tidak dengan dia yang sudah diciptakan satu paket dengan Humanitarianisme nya, aku menghargai itu bahkan aku mulai peduli dan senang. Aku selalu ingin tahu apa saja kegiatan yang dia lakukan untuk melakukan kepedulian pada orang lain yang bahkan dia sendiri tidak mengenalnya, aku selalu ingin mende...