Pernah berjanji pada satu hati? Pada satu nama? Kepada orang yang telah mempercayai kita seutuhnya. Bukan hanya sekedar ucapan atau bahkan sebuah tekad sementara. Tapi menurutku, adalah sebuah tanggung jawab besar yang harus digenggam kemana pun pejanji itu bertepi. Aku pernah sekuat itu menyampaikan janji, janji yang kukira harus dipenuhi meskipun melapuk dengan waktu. Mengikrarkan sebuah ikatan yang dibangun atas nama kita. Apa yang terjadi ketika aku si pejanji tidak memenuhi janji nya, tapi masih ingin berusaha untuk mewujudkannya? Kemudian si pemakan janji sudah kenyang begitu saja, atau bahkan ingin memakan janji orang lain? Sebegitu jatuhnya seorang pejanji yang merasa tidak bertanggung jawab atas semua mimpi yang dia taruh kepadanya, sebuah mimpi yang pernah mengikat sepasang manusia. Pemimpi yang mempunyai tujuan yang sama, titik akhir yang serupa, dan harapan yang selaras. Kemudian menghilang. Kupikir itu semua salahku Ternyata semua manusia memang salah Ketika sudah...
Selepas kau pergi, adakah ruang untukku melupakan? Adakah jarak untuk rasa melangkah? Adakah jeda untuk nada berkisah? Melaju dalam dimensi baru Hilang dan melangkah maju Mengikhlas untuk melepas Mengikis dalam memapas Ini kisah tak diinginkan semesta Tak ingin juga penulis untuk bercerita Hanya sebatas pengagum rahasia Namun waktu memilih jalan yang berbeda.