Manusia adalah wujud yang Tuhan anugerahkan untukku, mempercayaiku untuk menjadi sosok pemimpin di Bumi. Beruntung aku tidak diciptakan Dia sebagai sosok babi atau anjing, bahkan sebagai rumput ilalang yang terkekang dengan tanah yang basah. Tegak berdiri sendiri berkaki dua berteguh pada satu keyakinan, adalah seharusnya bentuk rasa syukur karena aku hadir bukan sebagai hidangan di Bumi. Satu kenikmatan dan keindahan telah Dia suguhkan dengan menjadikan aku sebagai manusia, dan keindahan lainnya telah Dia taruh di belahan Bumi yang aku sendiri pun tidak tahu sekarang keberadaannya. Sudah dihadirkannya Dia sebagai tulang rusuk yang siap melidungi sel-selnya dari kerapuhan, sebagai telinga untuk mendengar, sebagai hati untuk mencintai. Sayang, hari ini aku belum siap untuk menjemputnya. Setidaknya aku masih ingin mencoba untuk sedikit lebih baik dari sebelumnya, mencoba untuk tidak melukai, dan mencoba untuk jujur pada diri sendiri. Selain dari kesalahan Manusia juga butuh kehi...
Selepas kau pergi, adakah ruang untukku melupakan? Adakah jarak untuk rasa melangkah? Adakah jeda untuk nada berkisah? Melaju dalam dimensi baru Hilang dan melangkah maju Mengikhlas untuk melepas Mengikis dalam memapas Ini kisah tak diinginkan semesta Tak ingin juga penulis untuk bercerita Hanya sebatas pengagum rahasia Namun waktu memilih jalan yang berbeda.